Penyebab Wafatnya Imam as-Syafii - Islami[dot]co

Apa kabar?, Bersama lagi dengan mimin dinisi, di kesempatan akan menjelaskan tentang sejarah islam di cirebon Penyebab Wafatnya Imam as-Syafii - Islami[dot]co ayo simak selengkapnya ya...

Nama aslinya adalah Muhammad. Ia adalah anak seorang pengembara yang saleh dengan taat kepada Allah bernama Idris. Muhammad lebih beroleh nama dengan julukan al-Syafi’i, yang melahirkan nisbat kepada kakek ke-3nya yaitu Syafi’ bin al-Saib.

Konon Syafi’ sempat bertemu Nabi Muhammad SAW, tetapi waktu itu usianya lagi banyak belia. Sementara al-Saib, ayah Syafi’ adalah ikhwan yang menjadi mu’allaf pada saat perang Badar.

Jika ditelusuri, anak cucu Imam Syafi’i dari kolom ayah bertemu Nabi Muhammad pada Abdu Manaf, sementara dari kolom ibu, ia adalah keturunan ‘Ad, nama alpa satu klan di Yaman.

Dalam kitab al-Futuhat al-Ilahiyyah fi Ahadis Khair al-Bariyyah karya Muhamamad bin Abdullah bin Ismail disebutkan bahwa ketika belum menginjak baligh (satu berita mengatakan umur 7 tahun), Imam Syafi’i mimpi bertemu Nabi Muhamamd SAW. Di pada mimpi itu Nabi bertanya, “Hai anak kecil, awak kenal siapa aku?” Imam Syafi’i kecil menjawab, “Aku adalah dari Anda, dengan Anda adalah dariku.”

Imam Syafi’i kemudian diminta buat mendekat. Nabi Muhammad meletakkan mulutnya ke arang Imam Syafi’i sehingga bercampur antara ludah dia dengan ludah Imam Syafi’i. Lalu Nabi Muhammad mendo’akan Imam Syafi’i dengan do’a keberkahan. Setelah itu – cakap Imam Syafi’i, “Aku tak pernah juga alpa pada menghafal hadis dengan sya’ir-sya’ir.”

Ketika Imam Syafi’i berusia 54 tahun (150-204 H), ia ambruk yang menyebabkannya meninggal dunia. Imam Bujairami pada kitabnya al-Bujairami ala’ al-Khatib menyampaikan kabar tentang penyebab akhir hayat Imam Syafi’i.

Kira-kira tahun 204 H, Imam Syafi’i pergi ke Mesir dengan menetap selama 6 tahun buat mengajar dengan menyebarkan ilmu di sana. Tak disangka, dia diajak debat oleh alpa seorang anak buah Imam Malik yang banyak alim dengan faqih (pakar fikih) bernama Asyhab bin Abdul Aziz al-Mishri (ada yang mengatakan bukan Asyhab tetapi Fatyan al-Maghribi. Dan aksioma inilah yang masyhur).

Imam Syafi’i seorang diri apalagi memuji kealiman Asyhab. Kata Imam Syafi’i, “Asyhab itu seorang faqih. Sayang, ia memiliki sifat kepandiran (gegabah;kurang berfikir)”.

Dalam debat itu, Imam Syafi’i mampu mengalahkan Asyhab dengan hujjah-hujjah yang membuat Asyhab harus mengakui kekalahannya, sehingga lidahnya bisu tak mampu berkata apa-apa. Karena tak terima dikalahkan, Asyhab memukul alis Imam Syafi’i dengan gembok yang menyebabkan Imam Syafi’i ambruk selama beberapa hari dengan akhirnya wafat pada Jum’at bulan Rajab 204 H. Jenazahnya dimakamkan setelah shalat Ashar di Qarafah al-Shugra (Mesir)

Dikabarkan bahwa Asyhab selalu berdo’a di pada sujudnya agar Imam Syafi’i meninggal cepat. “Ya Allah, wafatkan al-Syafi’i. Jika tidak, abdi khawatir ilmu Imam Malik akan binasa,” begitu do’a yang dibaca Asyhab.

Ketika do’a Asyhab diberitahukan oleh Ibnu Abdi al-Hakam kepada Imam Syafi’i, dia arkian bersenandung:

تمنى أناس أن أموت وأن أمت       *    فتلك سبيل لست فيها بأوحد

فقل للذي يبغي خلاف الذي مضى    *    تهيأ لأخرى مثلها فكأن قد

Ada secuil orang yang berharap abdi ayal dengan kalaupun abdi benar-benar mati

Kematian adalah jalan yang abdi tempuh sedang abdi bukan seorang diri

Katakan kepada orang yang berharap suatu hal yang berbeda dengan yang telah terjadi

Bersiaplah anta berjumpa akhir hayat serupa yang pasti akan menghampiri

Begitu terdengar kabar akhir hayat Imam Syafi’i, Asyhab benar-benar gembira dengan bersuka cita. Kegembiraannya ia ekspresikan dengan membeli budak dari uang pribadinya buat dimerdekakan.

Di antara karomah Imam Syafi’i, meski terkenal banyak alim dengan faqih, nama Futyan al-Maghribi/Asyhab tak banyak dikenal orang.

Wallahu A’lam

Demikianlah detil tentang Penyebab Wafatnya Imam as-Syafii - Islami[dot]co semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. Bila ada kata yang salah, mohon di koreksi lewat komentar dibawah ini. salam

Sumber Artikel ini : https://islami.co/penyebab-wafatnya-imam-as-syafii/