Mengkambinghitamkan Ibnu Taimiyah
Hallo.., al-hamdulillah kita bisa bersua lagi disini, mudah-mudahan kita selalu diberi kesehatan Oleh Allah swt. Dalam artikel ini akan membawakan tema mengenai "sejarah dunia yang menarik, Mengkambinghitamkan Ibnu Taimiyah". yuk pelajari selengkapnya...
Saya
kembali terlibat diskusi dengan anak Adam Syiah. Kali ini semakin datang
betapa dangkalnya pemikiran anak Adam syiah. Hanya akibat mengutip perkataan
Imam Ibnu Taimiyah, abdi kemudian dituduh Wahabi oleh mereka.
Pertama, mereka seperti pepatah yang mengatakan, gajah dipelupuk mata
tak tampak, semut di seberang lautan tampak. Mereka meributkan perkataan
Imam Ibnu Taimiyah yang hanya ahad kutipan, tapi anehnya tak meributkan perkataan ulama-ulama lainnya seperti Imam Syafi'i, Imam Malik, dan Imam Ahmad.
Mengapa? Karena mereka takut kalau mereka menyerang para Imam Madzhab
itu belang syiah mereka akan terlihat. Mereka menyadari psikologis bangsa
muslimin saat ini yang sangat kuat berpegang kepada penghantar madzhab yang
empat. Menyerang 4 penghantar sama sahaja dengan menyerang ahlus sunnah yang
hakiki, meskipun ala dasarnya ahlus sunnah itu bukan dari empat penghantar
saja. Akhirnya mereka menyerang malim yang paling besar
perbedaan pendapatnya dengan arena penganut dogma asyariyah dan
maturidiyah. Yaitu Imam Ibnu Taimiyah. Dengan demikian,serangan mereka
terhadap orang-orang yang anti syiah seolah dilancarkan oleh bangsa ahlus
sunnah sendiri. Pada akibatnya sesama ahlus sunnah saling bentrok
sendiri. Sementara akar permasalahan akan pemikiran Syiah tak
dikemukakan lebih lanjut. Sampai disini, anak Adam syiah berjaya
membelokkan masalah yang sesungguhnya. Di ahad sisi, mereka tetap
mengemukakan pemikirannya yang sesat, di sisi lain mereka mengadu domba
sesama arena ahlus sunnah. Kedua, anak Adam syiah memberi gelar
orang yang mengutip perkataan Ibnu Taimiyah dengan sebutan wahabi. Saya
heran, apa hubungan melantas antara Ibnu Taimiyah dengan wahabi? Seolah
Ibnu Taimiyah itu penganut wahabi. Padahal Ibnu Taimiyah hidup sebelum
pendiri "wahabi" itu hidup. Kalau memang anak Adam yang mengutip
perkataan Ibnu Taimiyah disebut wahabi, tentu orang-orang Islam Liberal
seperti Prof. Fazlur Rahman dan Prof. Nurcholis Majid adalah penganut
wahabi. Prof. Fazlur Rahman pernah memuji Ibnu Taimiyah dengan sebutan
"neo sufism" dan Prof. Nurcholis Majid menulis desertasi doktoralnya
tentang pemikiran Ibnu Taimiyah. Orang-orang Jamaah Tabligh
dengan tokohnya seperti Syaikh Maulana Kandahlawi dalam bukunya banyak
mengutip perkataan Imam Ibnu Taimiyah dan Imam Ibnul Qayyim. Bahkan
tokohnya yang lain, yakni Syaikh Abul Hasan An-Nadwi menulis buku
biografi akan Imam Ibnu Taimiyah. Sementara itu dikalangan wahabi itu
sendiri, Jamaah Tabligh sering dikritik sebagai jamaah yang banyak
bid'ahnya. Begitupun dengan Jamaah Ikhwanul Muslimin yang
banyak dikritik dan dihujat oleh arena wahabi, banyak mengutip
pemikiran Imam Ibnu Taimiyah dan murid-muridnya.
Kesimpulannya, Imam Ibnu Taimiyah adalah milik bangsa muslimin. Bukan
milik orang-orang wahabi semata. Murid-murid Imam Ibnu Taimiyah di
antaranya: Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, Imam Ibnu Katsir, Imam Ibnu
Rajab, dan Imam Adz Dzahabi. Banyak karya-karya Imam Ibnul Qayyim
condong ala kebatinan seperti kitab Madarijus Salikin, Ighatsul Lahfan
dan Al Jawabul Kafi. Imam Ibnu Katsir beken dengan karyanya Tafsir
Ibnu Katsir dan Al Bidayah wan Nihayah yang dijadikan rujukan seluruh
kaum ahlussunnah tak terkecuali. Begitupun Imam Adz Dzahabi dikenal
sebagai ahli hadits yang diakui oleh para malim ahlussunnah.
Demikian detil mengenai "Mengkambinghitamkan Ibnu Taimiyah". mudah-mudahan info ini bermanfaat bagi Anda semua. salam
Sumber artikel http://abu-farras.blogspot.com/2013/12/mengkambinghitamkan-ibnu-taimiyah.html
Posting Komentar untuk "Mengkambinghitamkan Ibnu Taimiyah"
Posting Komentar