Dialog Jafar bin Abu Thalib dengan Raja Negus yang Kristiani: Dari Bantuan Suaka hingga Status Yesus - Islami[dot]co

Dialog Jafar bin Abu Thalib dengan Raja Negus yang Kristiani: Dari Bantuan Suaka hingga Status Yesus - Islami[dot]co

Apa kabar?, Jumpa lagi dengan mimin dinisi, di kesempatan akan dibahas mengenai sejarah islam lengkap Dialog Jafar bin Abu Thalib dengan Raja Negus yang Kristiani: Dari Bantuan Suaka hingga Status Yesus - Islami[dot]co silahkan simak selengkapnya ya...

Nabi Muhammad SAW tampak bingung, bani kafir Quraisy dari berjaya menekan bani muslimin Mekah. Mereka limbung dengan berbagai fitnah dan intimidasi dari kafir Quraisy. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menunggu keputusan Rasulullah SAW atas tindakan yang akan dilakukan selanjutnya, melawan atau menyerah.

Dua kejadian tersebut konsekuensinya sama, yaitu membayangkan harus kembali ke agama datuk moyang membayangkan dan berhenti dari Islam. Peristiwa rumit ini dikisahkan salah satu istri Rasulullah SAW, Ummu Salamah yang dikutip bagi Ibn Ishaq di Sirah an-Nabawiyah.

Saat itu, Rasulullah SAW masih berharap mendapatkan jalan berhenti dari pamannya, Abu Thalib, sebagai salah satu pembesar genus Quraisy, namun sayang, Abu Thalib tak bisa berbuat apa-apa. Betapa stagnannya Abu Thalib, batas Ibn Ishaq menggambarkannya dengan kata-kata, “Wa ammuhu la yashilu ilaihi syaiun.” Ya, otak Abu Thalib benar-benar sudah buntu, padahal sebelumnya beliau sangat getol membela keponakannya itu.

Dalam titik yang rumit dan buntu, tiba-tiba muncul suatu ide dari Rasulullah SAW, suatu ide untuk migrasi ke bumi yang kian aman. Ibn Ishaq menyebutkan bahwa ide Rasulullah SAW itu menjadi jalan berhenti dari seluruh kebuntuan.

“Di bumi Habasyah yang jauh di sana, ada seorang raja yang tak pernah menzalimi rakyatnya. Berangkat dan temuilah raja itu di negerinya batas Allah SWT memberikan kalian jalan berhenti yang baik,” sabda Rasulullah SAW memecah kebuntuan.

إن بأرض الحبشة ملكا لايظلم أحد عنده فالحقوا ببلاده حتى يجعل الله لكم فرجا ومخرجا مما أنتم فيه

Setelah lewat jumlah usaha pencegahan dari paksa Quraisy, akhirnya getah perca pelarian muslim Mekah cukup di bumi Habasyah (dalam jumlah literatur berbahasa Inggris disebut Axum-Abyssinia). Walaupun telah cukup di Habasyah, kauu Quraisy masih jua berusaha untuk mendeportasi membayangkan kembali ke Mekah, batas membayangkan mengalihtugaskan dua delegasi (Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabiah) kepada raja agar mendeportasi getah perca pelarian Mekah tersebut.

Kedatangan rombongan pelarian (muhajirin/ refugee muslims) di kerajaan Habasyah ternyata mendapatkan sambutan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Tidak diusir dan dipulangkan, getah perca pelarian dari Mekah ini malah mendapatkan kesempatan untuk berdialog dengan sang raja, yaitu Najasyi, yang di literatur berbahasa Inggris acap disebut Raja Negus.

Diwakili Jafar bin Abi Thalib, sepupu Rasulullah SAW, sekalian kakak dari Ali bin Abi Thalib, Raja Negus menganjurkan jumlah pertanyaan terkait agama Islam dan pembawanya, Rasulullah SAW.

Ibn Ishaq menggambarkan dengan menarik betapa syahdunya dialog celah Jafar dan Raja Negus tersebut. Kalimat-kalimat yang disampaikan Jafar dan Raja Negus menjadikan dialog keduanya semakin teduh dan bisa menjadi contoh untuk kerukunan celah Islam dan Kristen di masa sekarang.

“Apa agamamu sekarang, batas engkau dan jumlah kaummu memilah berhenti dari agama kaummu sebelumnya?” tanya Raja Negus.

“Wahai raja, bani kami merupakan bani penyembah berhala, pemakan bangkai, menyakiti tetangga, melegitimasikan suatu yang diharamkan, saling menumpahkan darah,” jawab Jafar, meskipun Raja Negus masih mendengarkan dengan seksama.

“Hingga datanglah seorang utusan Tuhan dari bangsa kami sendiri yang mengajak untuk berbuat baik, menyembah Allah SWT, menyambung tali silaturahim, membela hubungan baik dengan tetangga, shalat dan puasa,” memungkasi mengakhiri Jafar.

Raja Negus lantas ajak Jafar menunjukkan suatu bukti ajaran-ajaran Rasulullah yang telah beliau sampaikan. Jafar kemudian membacakan jumlah ayat dari warkat Maryam. Saat mengindahkan kejadian itu, Raja Negus terlihat menangis batas jenggotnya basah, begitu jua getah perca uskup yang hadir.

Reja Negus membenarkan muatan dari warkat Maryam yang dibacakan Jafar. Menurutnya, muatan dari ayat-ayat yang dibaca serta ajaran Yesus ada dari pangkal yang sama. Raja Negus pula menginstruksikan kepada dua orang delegasi Quraisy untuk pergi dan tak akan melakukan membayangkan membawa getah perca pelarian muslim Mekah yang bermigrasi ke negerinya.

Selain itu, ada kejadian menarik yang disampaikan bagi Jafar detik ditanya terkait barang apa yang diyakini muslim atas Nabi Isa. Saat itu Jafar menjawab dengan mengutip pesan dari warkat an-Nisa ayat bahwa Nabi Isa yang disebut bagi orang Kristiani sebagai anak cucu Allah itu merupakan abdi Allah, kalimatullah, ruh Allah yang dituipkan ke peranakan Maryam sang perawan.

Saat mengindahkan itu, Raja Negus kemudian mengambil tongkatnya dan berkata, “Sungguh, perbedaan pemahaman orang Muslim dan keyakinanku atas Yesus tidak kian besar dari tongkat yang aku bawa ini.”

Dalam a History of Christian-Muslim Relation, Hugh Goddard menyebutkan bahwa afair ini menjadi semacam kaca atau referensi bagi Rasulullah SAW detik  menyambut kedatangan delegasi dari Byzantium untuk melakukan akad adem ayem ala politik dengan Rasulullah SAW, tepatnya seputar tahun ke-7 Hijriyah.

Sebagaimana disebut bagi Ibn Ishaq, saat itu terjadi dialog celah tiga delegasi Byzantium yang ada dengan Rasul, yang akhirnya membayangkan diminta bagi Rasulullah SAW untuk masuk Islam. Setelah dipertimbangkan, membayangkan kian memilah untuk kembali ke rumah mereka.

Rasulullah SAW pula mengizinkan membayangkan pulang dan meneruskan ajaran Kristen yang membayangkan anut dengan adem ayem tanpa adanya intimidasi.

Demikianlah detil tentang Dialog Jafar bin Abu Thalib dengan Raja Negus yang Kristiani: Dari Bantuan Suaka hingga Status Yesus - Islami[dot]co semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Bila ada kata yang salah, mohon di koreksi lewat komentar dibawah ini. terima kasih

Sumber Tulisan ini : https://islami.co/dialog-jafar-bin-abu-thalib-dengan-raja-negus-yang-kristiani/

Posting Komentar untuk "Dialog Jafar bin Abu Thalib dengan Raja Negus yang Kristiani: Dari Bantuan Suaka hingga Status Yesus - Islami[dot]co"