Timeline Sejarah Konflik Palestina Israel

Timeline Sejarah Konflik Palestina Israel - Pada senin 19/12/17 Amerika mengeluarkan hak vetonya untuk kembali menegaskan dukungannya atas Israel dengan menjadikan Yerusalem sebagai ibu kotanya. Hal ini jelas sangat merugigan bagi Palestina namun sebaliknya bagi Israel.

Konflik antara Palestina dan Israel ini sudah berlangsung sejak akhir abad 19 atau sekitar tahun 1920 dan sampai sekarang belum ada titik-titik yang menandakan bahwa diantara keduanya akan damai dalam waktu singkat. Berikut akan kami runutkan sejarah konflik Palestina dan Israel berdasarkan perjalanan waktu.

1897 - 1920 : Asal mula lahirnya konflik

1. 1897 : Kongres Zionis Pertama diselenggarakan. 
2. Deklarasi Balfour 1917
3. 2 November 1917. Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang dipandang pihak Yahudi dan Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di Palestina.

1920-1948: Mandat Britania atas Palestina

1. 1922: Mandat Palestina Liga Bangsa-bangsa
2. Mandat Britania atas Palestina, adalah sebuah wilayah di Timur Tengah dari 1920 hingga 1948, yang kini terdiri atas wilayah masa kini dari Yordania, Israel, dan wilayah-wilayah yang diperintah oleh Otoritas Palestina, yang sebelumnya merupakan wilayah Kerajaan Ottoman, yang dipercayakan oleh Liga Bangsa-Bangsa kepada Britania Raya untuk diadministrasikan pada masa setelah Perang Dunia I sebagai sebuah Wilayah Mandat setelah runtuhnya Kesultanan Ottoman yang telah menguasai wilayah ini sejak abad ke-16
3. 1936-1939 : Revolusi Arab dipimpin Amin Al-Husseini. Tak kurang dari 5.000 warga Arab terbunuh. Sebagian besar oleh Inggris. Ratusan orang Yahudi juga tewas. Husseini terbang ke Irak, kemudian ke wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.
4. 1947 : Rencana Pembagian Wilayah oleh PBB 
5. 1948 : Tepatnya pada 14 Mei lahirlah sebuah Deklarasi Pembentukan Negara Israel.

Secara sepihak Israel mengumumkan diri sebagai negara Yahudi. Kemudian Inggris hengkang dari Palestina. Kepergian Inggris ini di ikuti oleh Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yordania, dan Arab Saudi yang menabuh genderang perang melawan Israel.

1948-1967 Perang liga Arab melawan Israel

1. 1948 : Terjadi Perang Arab-Israel
2. 1949 : Persetujuan Gencatan Senjata 
3. 1949 : Tepatnya pada 03 April Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata. Israel mendapat kelebihan wilayah 50 persen lebih banyak dari yang diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.
4. Exodus bangsa Palestina
5. 1956 : Perang Suez pecah
6. 1964 : Pada bulan Mei Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) resmi berdiri
7. 1967 : Perang Enam Hari juga dikenali sebagai Perang Arab dan Israel 1967, ini merupakan peperangan antara Israel menghadapi gabungan tiga negara Arab, yaitu Mesir, Yordania dan Suriah. Dan ketiganya juga mendapatkan bantuan aktif dari Irak, Kuwait, Arab Saudi, Sudan dan Aljazair. Perang tersebut berlangsung selama 132 jam 30 menit (kurang dari enam hari), hanya di front Suriah saja perang berlangsung enam hari penuh.
8. 1967 : Tepatnya pada tanggal 1 September lahir Resolusi Khartoum
9. 1967 : Pendudukan Jalur Gaza oleh Mesir
10. 1967 : Pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur oleh Yordan

1967-1993

1. 1968 : Dibuat Perjanjian Nasional Palestina. Palestina secara resmi menuntut pembekuan Israel.
2. 1970 : War of Attrition
3. 1973 : Meletus Perang Yom Kippur. Perang ini merupakan kelanjutan dari Resolusi Khartoum
4. 1978 : Kesepakatan Damai Mesir-Israel di Camp David 
5. 1982 : Perang Lebanon pecah

Intifada pertama (1987 - 1991)

Perang Teluk 1990/1991

1993-2000: Proses perdamaian Oslo

1. 1993 : Kesepakatan Damai Oslo antara Palestina dan Israel. Tepatnya pada tanggal 13 September Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat berjabat tangan pada penandatanganan Persetujuan Oslo dan dipantau langsung oleh Bill Clinton.
2. 1993 : Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. 
3. 1993: Pada bulan Agustus Yasir Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasil dari pertemuan itu adalah Kesepakatan Oslo yaitu; Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai".
4. 1995 : Tepatnya pada 28 September Perjanjian Oslo di Implementasikan. Otoritas Palestina segera berdiri.
5. 1996. Pada bulan September terjadi kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Hak itu dipicu Israel yang sengaja membuka terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa.
6. 1997 : Pada 18 Januari Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron di Tepi Barat.
7. 1998 : Pada bulan Oktober berlangsung Perjanjian Wye River yang berisi kesepakatan penarikan Israel serta dilepaskannya tahanan politik dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal penjualan senjata ilegal.
8. 1999 : Pada 19 Mei Pemimpin partai Buruh Ehud Barak terpilih sebagai perdana menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian.

2000-2010: Intifada al-Aqsa

1. 2000: Intifadhah ke dua. Intifadhah berarti pemberontakan yang menggambarkan perlawanan untuk pembebasan bangsa Palestina dari pendudukan Israel. Yang menjadi pemicu adalah kunjungan Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa pada bulan Maret 2000. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadhah gelombang kedua pun dimulai.
2. 2000 : Dilangsungkan KTT Camp David antara Palestina dan Israel
3. 2002 : Pada Maret sampai April Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat. Tindakan Israel ditanggapi dengan rangkaian serangan bunuh diri oleh warga Palestina.
4. 2004 : Pada bulan Juli Mahkamah Internasional menetapkan bahwa pembangunan batas pertahanan yang dikerjakan Israel menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.
5. 2004 : Pada tanggal 11 November Yasser Arafat meninggal dunia.
6. 2005 : Pada 9 Januari, Mahmud Abbas, dari kelompok Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat. 

Peta menuju perdamaian

1. 2005 : Pada bulan Juli Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Mahmud Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
2. 2005 : Tepatnya pada bulan Agustus Israel keluar dari pemukiman Gaza dan empat wilayah pemukiman di Tepi Barat.
3. 2006 : Pada bulan Januari, Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif dan menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
4. 2008 : Dari mulai Januari sampai bulan Juli ketegangan meningkat di jalur Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas ke Gaza. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
5. 2008 : Pada bulan November. Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Palestina melakukan serangan dengan meluncurkan roket kecil ke wilayah Israel.
6. 2008 : 26 Desember memulai serangan Israel ke wilayah Gaza. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil berjatuhan.
7. 2010 : Mulai bulan Mei Israel mem-blokede seluruh jalur bantuan yang menuju ke Palestina
8. 2010 : Pada 30 Mei, tentara Israel Menembaki kapal bantuan Mavi Marmara yang membawa ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk Palestina
9. 2011 : Palestina berupaya untuk memiliki keanggotaan penuh di PBB yang berujung pada kegagalan karena kurang dukungan dari Dewan Keamanan PBB.
10. 2011 : Pada tanggal 31 bulan Oktober Palestina resmi menjadi negara anggota ke-195 badan pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan PBB UNESCO. Keberhasilan Palestina ini dianggap Israel sebagai ancaman proses perdamaian.

Peta menuju perdamaian terputus kembali dengan keputusan presiden Amerika serikat Donald Trump yang mengakui Kota Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Kemudian resolusi yang di gagas Mesir untuk menolak keputusan Trump di gagalkan dengan hak Veto AS